Kamis, 13 September 2018

Untukmu yang (Dianggap) Kuat

Untukmu yang menjadi tombak, perisai, dan pedang dalam satu waktu ... aku melihat sepi terpatri di senyummu. Aku merasakan kekuatan di dalam kelemahanmu.

Mereka memiliki alasan percaya. Meski kamu pun bukan dewa. Kadang, kamu tidak sesuai kriteria, tapi jangan mencoba menjadi sempurna; cukup menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kadang, kamu berpura-pura. Mendustai warna yang tercermin di sorot mata. Mungkin berlagak kuat bukan semata-mata karena altruisme yang mendarah, tapi juga karena ego dan topeng yang telanjur melekat. Di mana rumah tempatmu bisa menjadi kamu yang kamu saja?

Mereka menganggapmu lebih kuat, hebat, pintar, cakap, dan berani dari seharusnya. Mereka menganggapmu lebih sabar, damai, dan tidak mudah terluka dari kenyataannya. Hingga kadang mereka membiarkanmu saat kamu butuh untuk tidak dibiarkan, atau meninggalkanmu saat kamu butuh rekan untuk melawan.

Untuk semua kamu, yang bisa jadi meliputi aku~ selamat berjuang! jangan sampai berputus asa. Kamu tidak sendiri.

Di depan cermin, 13 Sept 2018