Minggu, 22 Juli 2018

Puisi - Migrasi Bintang-bintang

Puisi ini untuk saudara-saudara kita (terutama adik-adik) yang tergusur dari tanah kelahirannya. Apa yang menimpa mereka adalah bukti bahwa UUD 1945, khususnya pasal 29 belum bisa dijalankan apa adanya. Terima kasih untuk kawan Syams dan Wahyu yang kuribetin. Terima kasih untuk Ibu Kepala Suku(?) Siti Rohmah dan Suayyah yang mau membacakan. Suatu hari, aku ingin ke sana. Meski kemarin yang bisa ke sana cuma puisi saja. :")

Migrasi Bintang-bintang

Pada zaman sekarang, di dimensi lain 
anak-anak bintang menyeberangi Bima Sakti
menuju langit yang sama dengan kita

tidak boleh ada dendam berbalas buruk
jika mereka punya mimpi yang lebih baik
mungkin pada suatu waktu
dunia akan melunturkan kerak ego
sebenarnya dunia baik hati

bintang-bintang belum cukup mengerti
tapi mereka punya hati yang murni
kata kesatria kucing yang menaiki pelangi
“setiap detik adalah pilihan. setiap detik adalah kesempatan. setiap detik adalah pelajaran.
apa pun.
di mana pun.
kapan pun.
bagaimana pun.
oleh siapa pun.”
setidaknya, tentang itu bintang bisa mengerti.

kita harus seperti bintang,
bukan malah mengadopsi sifat jelek binatang
yang tidak dikaruniai pikiran.

di mana ada tanah
bintang dapat mekar menjadi bunga-bunga
di mana ada air
bintang dapat kokoh seperti batu karang indah
di mana ada udara
bintang dapat bernyanyi tanpa terlambat jutaan tahun cahaya
... karena sekali mereka bintang,
mereka pasti menemukan jalan untuk menjadi terang
sesuai keadaan yang terjadi

kita pasti bisa menjadi bintang
menerangi dan melindungi apa yang kita sayangi
jadi, jangan lelah
jangan putus asa setelah menangis
jangan marah terlalu lama
jangan menahan tawa
jangan lupa belajar
jangan takut berjuang jika benar
jagalah dan terus bersama

bintang-bintang terang di langit yang baru
meski kadang tak terlihat saat pagi biru
akan ada malam yang pulang
sayang kita tidak bisa mengintip skenario waktu
bintang-bintang tersenyum riang
tidak bosan menunggu Tuhan untuk menuliskan
"happy ending"

Selamat malam, adik-adik
Kalian juga seperti bintang
Jadi tetaplah semangat meraih bintangmu
kami menyayangi dan mendoakanmu

diatama
Malang, 20 Juli 2018